Lucky Charms Rainbow

Minggu, 05 Januari 2014

Bung Karno, Menginspirasi-Terinspirasi

Okey gue lagi keranjingan nulis blog, tapi entah kenapa gue ga keranjingan buat nerusin tesis gue yang udah gue tinggal cukup lama dan gue ga tau gimana nasibnya.
Baiklah lupakan soal tesis. Jadi gini, kemaren ceritanya gue baru nonton film Soekarno sendirian. iaaa sendirian. Lo ga salah baca kok. Sangking penasarannya sama film ini gue bela-belain buat nonton sendirian. Dulu waktu jaman SMP gue pernah baca buku biografi Soekarno. Gila berasa keren banget kan. Di usia belia, bacaan gue udah seberat itu. Mmmm... Tapi sejujurmya sih gue ga inget apa isi buku itu yang gue inget cuma warna covernya aja, warna merah. Hahaha...
Balik lagi ke soal film Soekarno, sumpah film nya keren abis. Apalagi sutradaranya sekaliber Hanung bramantyo. Gue sampe meneteskan air mata nonton ini (sumpah gue lebay banget!!). Tapi seriusan nonton film ini rasa nasionalisme gue semakin tergugah ditambah backsound Indonesia Pusaka dan Syukur bikin tambah mbrebes mili.
Dalam film ini digambarkan Soekarno bukanlah sosok yang sempurna tanpa cela. Kita jadi tau sisi lainnya Soekarno, seperti digambarkan adegan saat Soekarno yang ternyata mencintai gadis Belanda namun ditentang oleh orang tua sang gadis karena Soekarno hanyalah seorang pribumi. Selain itu, dalam film ini kita juga akan semakin mengenal lebih dekat sosok ibu Inggid sebagai isteri kedua Bung Karno yang sangat berjasa mengantarkan Bung Karno untuk mewujudkan cita -cita besarnya. 
Btw, gue pernah loh ke Rumah Bung Karno saat Bung Karno pernah diasingkan ke Bengkulu. Nih, gue kasih buat kalian semua. Hahaha

     


Jujur aja, nonton film ini jadi bikin gue mikir. Ah, ternyata gue bisa mikir juga. Hahaha...
Ga kebayang kalau gue hidup di jaman sebelum kemerdekaan. Dijajah dalam waktu yang sangat lama sampai beberapa generasi. Iaa, harusnya gue tuh banyak-banyak bersyukur yaa. Bisa hidup di jaman sekarang, bisa makan, tidur, dan belajar dengan tenang tanpa takut adanya bunyi tembakan ataupun peperangan. Tapi, yang bikin gue miris kalau dulu kita perang, angkat senjata melawan penjajah. Sekarang, kita perang dengan saudara sendiri. Ga abis pikir gue.Mungkin para pejuang kemerdekaan dahulu, dari atas sana pasti merasa sedih ngeliat negeri yang mereka perjuangkan kemerdekaannya di kotori sama darah anak cucunya sendiri.


Ahh, Bung Karno terlepas dari segala kontroversimu tapi gue tetap mengaggumimu. Perjuanganmu, caramu memikat hati rakyat, jiwa seni mu, sikap tegasmu, kemampuan berbicaramu, dan semua yang ada padamu merupakan paket komplet bagaimana seorang pemimpin itu berbuat. Untuk seluruh pejuang kemerdekaan Indonesia, semoga kalian ditempatkan di tempat yang terbaik di sisiNya dan semoga kami sebagai generasi muda tidak menyia-nyiakan kemerdekaan yang sudah diraohndengan susah payah ini. Salam Super!! #MarioTeguhGoldenWay #SalahFokus


Rabu, 01 Januari 2014

Kisah Sederhana

Aku mencintaimu sesederhana itu
Layaknya embun yang tiap paginya menetes
Membasahi dedaunan

Aku mencintaimu sesederhana itu
Layaknya matahari yang terbenam di ufuk senja

Aku mencintaimu sesederhana itu
Layaknya udara yang kuhirup dan kuhembuskan
Di tiap hela nafasku

Aku mencintaimu
Tanpa perlu adanya jeda
Layaknya sebuah koma

Aku mencintaimu sesederhana itu sayang

Mereka bilang
Kisah kita hanyalah sebuah kisah kacangan

Mereka bilang
Kisah kita akan tergerus zaman

Mereka bilang
Mimpi kita hanya angan-angan

Jangan pernah menyerah, sayang
Teruslah berjalan
Karena ini kisah kita

Sebuah kisah cinta sederhana
Yang terbungkus dengan rapi
Dalam jalinan asa



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...