Lucky Charms Rainbow

Jumat, 27 Desember 2013

Menuju Puncak Mahameru Part 5 (End)

25 Desember 2013
Pagi yang indah di ranu kumbolo. Setelah selesai memasak dan berfoto-berfoto kami segera mengemasi barang untuk pulang. Hujan kembali menemani kepulangan kami. Pukul 12.00 kami pun turun menuju ranupane. Pukul 17.00 kami telah sampai di ranupane. Dengan menyewa jeep kami menuju ke tumpang, dengan biaya Rp. 40.000/org dengan kapasitas 15 orang. Setelah sampai tumpang kami menyempatkan makan malam dan segera menuju pulang untuk kembali ke kota masing-masing.

Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo

Terima Kasih kawan atas perjalanan dan pengalaman yang luar biasa ini. Semoga suatu hari nanti kita dipertemukan kembali kawan!

Dan terakhir…
Selamat tinggal Mahameru, suatu hari nanti saya ingin kembali lagi ke sini untuk tertidur di pelukan ranu kumbolo, untuk melihat indahnya lavender yang belum sempat aku nikmati, dan untuk kembali menjejakkan kaki-kaki ini di pasir-pasirmu yang terjal, hingga aku dapat menggapai kembali puncakmu dan berdiri di atas sana.

Terima kasih Tuhan atas alam Mu yang indah ini
Terima kasih Tuhan atas semangat yang engkau berikan
Lewat para pendaki itu
Hingga aku dapat mencapai Puncak Tertinggi di Jawa ini
Terima kasih Tuhan atas segala penjagaanMu
Hingga aku  kembali ke tempat nyaman ku
Dan menuliskan kisah ini
Dan Terima Kasih Tuhan
Atas Indonesiaku ini.




Menuju Puncak Mahameru Part 4

Selasa, 24 Desember 2013
Pukul 00.30 kita berangkat ke Arcopodo. Arcopodo merupakan wilayah vegetasi terakhir. Waktu tempuh dari kalimati menuju arcopodo kurang lebih memakan waktu 2 jam. Selama perjalanan angin bertiup cukup kencang. Dan jujur aja gue sendiri cukup cemas dengan suasana itu. Gue takut gimana kalau tiba-tiba ada badai dan hujan deras. Sepanjang perjalanan gue hanya bisa membaca ayat-ayat Alloh untuk menenangkan diri. Disini gue menyadari betapa sangat kecilnya kita dihadapan Alloh. Mudah saja baginya untuk mengambil nyawa kita saat itu juga. Di arcopodo kami juga menemukan prasasti-prasasti in memoriam. Semakin menambah tidak enak perasaan gue saat itu.

 Dari arcopodo perjalanan dilanjutkan menuju puncak semeru. Trek yang ditempuh adalah trek berpasir, Banyak yang bilang trek pasir paling susah terdapat di semeru. Pada awal-awal pendakian trek pasir ini gue masih semangat dan merasa yakin gue bisa sampai ke puncak Dari atas bukit berpasir ini juga gue bisa menikmati pemandangan kota malang dengan lampu-lampu yang indah,  Layaknya berada di Paris saja, HaHaHa.

Panjangnya jarak tempuh untuk mencapai puncak lama-kelamaan membuat fisik gue drop. Gue mulai frustasi karena tidak sampai-sampai ke puncak. Mas Sigit teman 1 tim gue menyemangati gue Ayo mbak, sedikit lagi mbak. Gue hanya bisa tersenyum kecut. Entah itu udah yang keberapa kalinya dia bilang sedikit lagi. Gue sendiri juga tahu mas sigit udah mulai kelelahan tapi dia mencoba menyemangati kami semua. Langkah kami hanya tinggal setapak demi setapak dan tidak jarang juga merosot kebawah selai itu pasir juga sudah memenuhi sepatu gue, Semua ini menambah pendakian semakin terasa beragt buat ue. Gue saranin kalian harus menggunakan gaiter untuk mendaki track berpasir seperi ini, Karena pasir-pasir yang masuk ke dalam sepatu akan memperberat langkah kita. Selain itu, selama gue melewati track berpasir ini gue belum 1 pun menemukan pendaki cewek, Omigot…!

Langkah gue semakin berat dan gue semakin sering beristirahat. Yang tadinya kita berlima (Gue, mas sigit, roni, daus, dan syarif) jaraknya berdekatan kini gue semakin menjauh dengan mereka.Gue menatap nanar ke atas. Jujur aja gue kehilangan rasa percaya diri gue buat bisa sampai ke atas.

Tuhan, sesulit ini kah untuk mencapai  puncak itu?

Gue coba melangkah setapak demi setapak ke atas, merangkak seperti halnya yang dilakukan pendaki-pendaki lain dan seperti biasa tidak jarang gue merosot kembali ke bawah. Gue cukup frustasi dan gue genggam pasir erat-erat, dan mata gue udah mulai berkaca-kaca.Rasanya pengen banget gue nangis disitu. Apalagi keempat temen gue tadi udah ga keliatan lagi keberadaanya. Sedngkan, Ilham dan Goza kelihatannya masih jauh  tertinggal di bawah. Dan pada akhirnya  gue hanya bisa berdoa dalam hati “ Ya Tuhan, jika engkau mengizinkan aku mencapai Puncak ini, maka izinkalah aku, Namun, jika tidak cukupkan lah aku sampai disini saja”.

Jujur aja waktu itu kaki gue rasanya udah berat  banget untuk melangkah. Akhirnya gue mencoba untuk berpikir dengan tenang. Gue udah jauh berjalan disini, ga mungkin kalau gue turun lagi ke bawah karena pada akhirnya hanya akan menyisakan penyesalan dan penasaran buat gue,

Dengan menyemangati diri sendiri dan  juga semangat dari pendaki-pendaki lain yang gue temuin selama di perjalanan gue terus mendaki ke atas. Gue kumpulin sisa-sisa kekuatan yang gue punya. Yaahh.. setapak demi setapak, gue harus sampai ke atas. Mahameru, tunggu aku!!

Pada akhirnya, setelah melalui perjuangan panjang dan melelahkan pukul 06.30 alhamudillah, akhirnya gue mencapai puncak Mahameru. Keempat teman gue tadi sudah berada di atas. Mereka dengan semangat meneriaki gue menuju ke tempat mereka. "Ayoo Mbak Yosi!". Ada rasa haru dan bangga yang menyeruak di dada, Perjuangan menuju puncak yang sangat berat dan panjang ini akhirnya berhasil gue lalui. Mereka pun memberikan selamat kepada gue karena sudah berhasil sampai ke puncak. Meskipun cuaca sangat dingin dan angin bertiup kencang, meskipun saat itu kabut sangat tebal dan gue ga bisa melihat pemandangan dari atas puncak sana.
Puncak



Tapi gue ga menyesal berdiri di atas sini. Karena gue tahu ga semua orang bisa berdiri di puncak ini. Karena untuk berdiri di pucak ini gue harus mengalahkan banyak hal termasuk mengalahkan diri gue sendiri. Karena untuk bisa berdiri di puncak ini gue harus mengeluarkan semua kekuatan yang gue punya, dan karena untuk bisa berdiri di puncak ini gue harus berjuang melebihi batas kemampuan yang gue punya sendiri.

Dari 7 orang anggota tim kami. Hanya 1 orang yang belum berhasil ke puncak, Namun ia berjanji akan membayar hutangnya untuk kembali lagi ke sini.Dan satu hal yang perlu dicatat buat kalian semua pendakian ke puncak mahameru ini tidak semudah apa yang tergambar di film 5cm. Butuh persiapan fisik dan mental yang kuat. Selain itu harus didukung juga dengan perlengkapan mendaki yang memadai.



Negeri di Atas Awan


Setelah puas berada di puncak dan berfoto-foto kami pun turun kebawah dan kembali ke pos kali mati. Kami sempat beristirahat dan kemudian packing untuk kembali menuju ranukumbolo dan kembali ngecamp di tempat itu.

To Be Continued...Menuju Puncak Mahameru Part 5 (End)

Menuju Puncak Mahameru Part 3

Senin, 23 Desember 2013
Selamat Pagi, Indonesia!!
Jam 05.15 kami membuka tenda dan langsung terlihat danau Ranu Kumbolo yang terkenal itu, Setelah menikmati indahnya Ranu Kumbolo di pagi hari.

Ranu Kumbolo

Sebagai seorang perempuan  gue pun sadar diri buat memasak. Menu masakan pagi ini cukup bervariasi sarden, omelet, mie, dan tentu saja tidak lupa nasi. Sekita jam 08.00 kita segera packing karna akan menuju kali mati. Suasana masih sama sepert kemarin, hujan masih setia menemani kami. Kurang lebih pukul 09.00 kita berangkat menuju kali mati. Tidak lama, akhirnya sampailah kami ke tanjakan cinta yang legendaris itu.



Tanjakan Cinta
Kalau gue perhatiin dari bawah sih kelihatan deket pas gue jalanin yakkk napas gw tinggal satu dua setelah sampai di atas. Meskipun, ada mitos untuk tidak menengok ke belakang, Gue memang ga nengok ke belakang. Bukan..bukan karna gue pecaya dengan mitos itu. Tapi boro-boro mau nengok buat ngatur nafas aja gue susah. Haha… Setelah sampai di atas kita sempat berisitrahat sebentar mengisi energi untuk melanjutkan perjalanan. Setelah mengisi tenaga kita melanjutkan perjalanan melalui oro-oro ombo tapi sayang saat itu lavendernya sedang tidak berbunga. Hikss….
Perjalanan menuju kalimati cukup terjal dan menguras energi. Kami pun sangat sering beristirahat karena harus menempuh tanjakan-tanjakan yang tiada ampun. Akhirnya setelah kurang lebih 4-5 jam perjalanan kita sampai di Kali mati. Kali mati merupakan padang rumput yang luas dan cukup indah. Terdapat sumber air disini, namun kita harus berjalan ± 1 jam PP untuk menuju sumber air tersebut.


Sejujurnya gue sempet mengalami hipotermi ketika sampai di kali mati, Jari-jari tangan gue udah membiru dan terasa kaku karena terpapar hujan terus menerus. Gue coba terus menggerakkan badan untuk meminimalisir rasa dingin tersebut. Akhirnya setelah tenda berdiri dan berganti pakaian yang kering kami pun segera memasak dan menyantap makanan dengan lahapnya. Kita pun sepakat untuk melakukan summit pukul 23.00. Setelah makan kita memutuskan untuk segera tidur. Pukul 17.00 kita semua sudah masuk tenda untuk tidur. Tapi jujuraja gue ga bisa tidur dengan nyenyak karena cuaca yang cukup dingin. Jam 23.00 kita bangun buat persiapan untuk summit. Harusnya sesuai jadwal  pukul 23.00 ini kami sudah berangkat tapi karena rasa dingin dan malas yang menyerang alhasil jam 23.00 kita baru bangun dan memasak untuk mengisi energi sebelum melakukan summit

To be continued...Menuju Puncak Mahameru Part 4

Menuju Puncak Mahameru Part 2

Minggu, 22 Desember 2013
Tadaaa.. akhirnya gue sampai dengan selamat di Stasiun Malang. Gue pun menuju toilet terlebih dahulu buat bersih-bersih, Temen gue si Ilham udah stand by di stasiun bersama dengan yang lainnya. Kebetulan yang mau ngedaki ada juga dari rombongan Surabaya yang totalnya 15 orang. Kemudian digabung dengan rombongan kita sebanyak 7 orang jadi total adalah 22 orang,

Dari Stasiun Malang kita menuju tumpang. Perjalanan ke Tumpang  menggunakan angkot. Dengan biaya carter 110.000/angkot dengan waktu tempuh ±45 menit. Selanjutnya dari pasar Tumpang kita sempat membeli peralatan yang kurang maupun beberapa logistik. Btw disana gue sempet sarapan mie ayam yang harganya cuman Rp. 4000,-. Selanjutnya dari Pasar Tumpang kita menuju Ranupani dengan menyewa truk. Perjalanan dari Tumpang-Ranupani kurang lebih memakan waktu  ± 2 jam. Dengan biaya Rp. 35.000,-/orang.


Akhirnya sampailah kami di Ranupani. Kami sampai dalam kondisi hujan yang cukup deras, Di Ranu pane gue menyempatkan diri untuk makan nasi rawon. Rawonnya cukup mantap, cuman sayang porsinya sedikit. Hahaha.. Di Resort ranu pane juga mengurus izin pendakian dengan menyerahkan fc KTP dan surat keterangan berbadan sehat. Jangan lupa buat bayar karcis masuk sebesar Rp. 10.000,-

Sekita pukul 13.30  perjalanan menuju dinginnya Ranu kumbolo pun dimulai.   Setelah bersiap-siap dan mengenakan raincoat, dan berdoa telebih dahulu kami pun berangkat.  Oiya, dari kami ber-7 ini belum ada 1 pun yang pernah mendaki gunung semeru, Dalam tim ini, bisa dibilang Ilham sebagai tim leader-nya. Kemudian, dia pun memimpin perjalanan ini. Kami pun menyusuri makam, melewati ilalanag-ilalang dan setelah berjalan sedikit agak jauh, kami terhenti karena jalan yang kami lewati terhalang pohon lebar dan tampak ditutup. Tiba-tiba muncul seorang perempuan muda dari arah jalan tersebut. Kita pun diberi tahu bahwa kita NYASAR!! Iaaa nyasar sodara-sodara. Kita disuruh kembali ke jalan awal dan menemukan tiang yang terdapat tulisan SELAMAT DATANG PARA PENDAKI!! Muahaha…. Alhasil kita pun kembali lagi untuk menuju tempat yang dimaksud.




Akhirnya sampailah kita di gapura tersebut. Dan kemudian kita kembali meneruskan perjalanan ke Ranu Kumbolo. Perjalanan awal tampak indah. Terdapat hamparan kebun penduduk yang memanjakan mata. Sumpah keren pake banget. Kalau di kota mana ada pemandangan kayak beginian


Terdapat 4 pos yang harus kita lewati untuk menuju ranu kumbolo. Pos 1-2 kami lewati dengan baik meski dalam keadaan hujan, Perjalanan menuju pos 3 dan 4 mulai tampak terasa berat. Beberapa dari kami juga tampak mulai cepat merasa lelah dan kaki terasa kram. Kami pun sering beristirahat. Medan yang licin dan hari yang sudah gelap, serta hujan yang tidak berhenti-berhenti cukup menyulitkan perjalanan ini. Gue pun sempat berberapa kali tergelincir dikarenakan medan yang licin dan becek ini. Akthirnya setelah berjalan beberapa jam. Tampak dari kejauhan tenda berwarna warni. Yeah akhirya ranu kumbolo kami datang, Tapi ternyata meskipun tenda-tenda sudah terlihat ternyata jalanan yang harus ditempuh menuju Ranu Kumbolo cukup jauh. Akhirnya sekitar Pukul 20.00 kami sampai. Perjalanan yang kami tempuh untuk menuju ranu kumbolo ini kurang lebih memakan waktu ± 6 jam. Dan jujur aja badan gue udah kedinginan dan menggigil. Karena kami sampai pada malam hari pemandangan indah ranu kumbolo belum terlihat. Para lelaki pun segera mendirikan tenda. Akhirnya setelah tenda berdiri, dan bersih-bersih diri, gue dan ilham segera memasak air dan makanan. Malam itu, karena kelelahan kami hanya memasak air, nasi, dan mie rebus saja. Setelah itu kita tidur dengan damai di pelukan dinginnya ranu kumbolo.

To be continued... Menuju Puncak Mahameru Part 3

Menuju Puncak Mahameru Part 1

Setelah sekian lama gue nganggurin blog gue ini dikarenaakan kesibukan gue sebagai seorang mahasiswa #tsaaah. Akhirnya, gue memutuskan untuk menulis  perjalanan gue kali ini. Perjalanan menuju puncak para dewa.
Sebelumnya gue pengen sedikit flash back, jadi gini ceritanya waktu gue SMA gue sempet ikutan organisasi pecinta alam. Tapi sayang, ternyata orang tua gue ga ngebolehin ikut organisasi ini. alhasil gue terpaksa mundur secara teratur dari organisasi ini, padahal gue udah sempat ikutan diksarnya. Dan gue hanya bisa menatap nanar melihat foto teman-temna gue yang sudah melakukan ekspedisi ke gunung-gunung yang ada di Jawa. Sumpah gue iri pake bingiiiittts!!

Gue cuma bisa berikrar dalam hati suatu hari nanti gue harus bisa berada di puncak gunung,
Alhamdulillah, akhir tahun 2012 kemaren gue berkesempatan buat ngedaki gunung cikuray di Garut. The dreams come true…

Oke lanjut ya kayaknya flash back gue kepanjangan deh hahaha..
Awal cerita gue naek semeru berawal gue ngeliat tweetnya temen gue satu tim  @ilhamrky yang gue ketemu waktu kita sama-sama ngedaki pangrango bulan November kemarin. Kebetulan doi ngetweet tentang ajakan ke semeru. Karena semeru merupakan salah satu impian gue sejak lama, gue langsung tertarik buat ikut nanjak dengan dia.
Akhirnya jumlah tim kita sebanyak 7 orang. Dari Kediri 4 orang, Jakarta 1 orang, Bandung 1 orang (gue), dan Yogyakarta 1 orang.

21 Desember 2013
Gue berangkat seorang diri naik Kereta Malabar. Pukul 16.00 kereta berangkat. Kebetulan gue dapet temen seperjalanan yang asik buat cerita-cerita. Di sebalah gue duduk seorang mamas tentara. Mamas tentara yang sebelah gue ini agak-agak pendiem dan cukup asik dengan dunianya sendiri, yahh meskipun orangnya cukup ramah juga. Di depan gue juga duduk seorang mamas tentara yang usianya gue taksir sekitar 25-30 tahun. Karena keliatannya dia sedikit kepo dengan gue. #GeEr. Dia pun nanya-nanya gue mau kemana, sama siapa, semalam berbuat  apa? #yolandasong #salahfokus.

Gue bilang aja ke dia kalau gue pengen ke Semeru. Ternyata eh ternyata mamas yang duduk di samping dia ngedenger. Langsung deh dia gabung dengan percakapan kita. Sebut aja mamas ini namanya Mas X. Mas X ternyata udah dua kali ngedaki gunung semeru. Pertama kali cuman sampai kalimati. Dan yang kedua kalinya dia berhasil sampai ke Puncak Mahameru. Dia pun banyak berbagi pengalaman tentang pendakiannya ke Mahameru. Setelah bercerita panjang kali lebar dan makan malam di kereta akhirnya satu persatu dari kita berempat mulai mengantuk dan akhirnya kita pun tidur dengan damai. Btw si Mas X turun duluan di Blitar, kemudian dia menyalami gue dan si Mamas Tentara. “Mbak duluan ya, Sukses ya semoga sampai ke Puncak!”

Dan gue pun mengamini ucapan dia. Yeahh,,, puncak! Semeru, I will come to your peak!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...