Lucky Charms Rainbow

Sabtu, 10 Mei 2014

untitled

 hidup ini terlalu melelahkan
aku jenuh 
dengan semua ini
semuanya sama
mereka palsu
bertopeng
pun sama dengan aku
aku lelah
dengan dunia ini
gelap 
kenapa hanya bertumpuk kekecewaan yang tersisa?
kenapa tak ada lagi asa
kenapa tak jua ada kesempatan itu
aku lelah menjadi aku
pedih tertanam tanpa seorang pun tahu
dia pun begitu
senyum tawanya palsu
tak juakah kutemukan arti ketulusan itu
dimana aku bisa mencari
dimana aku bisa menemukannya
sementara dunia tak lagi bersahabat 
atau memang sejak awal semua ini palsu
hidup tak tahu apa yang aku cari
tak tahu apa yang sedang aku jalani
hidup kenapa harus ada kecewa
kenapa harus ada yang kalah 
kenapa semuanya tak semudah seperti halnya merangkai kata-kata
kenapa?
kenapa semua ini terlalu menjemukan
kenapa semua ini sepertinya hanya menjebak diriku
gelap sunyi dan kelam
hidup apakah itu buah dari semua yang telah aku lakukan
sudahi saja 
aku tak mengerti
mengapa tak bisa dibuat lebih sederhana lagi 
hidup 
sampai kapan 
karna ini terlalu melelahkan

Jumat, 09 Mei 2014

Senja Terakhir Kita

senja terakhir kita

pandanganku kabur karna air mata yang menggenang di kedua pelupuk mataku


"mungkin sampai sini saja, " 

tapi sayang lidahku kelu.. padahal ribuan pertanyaan menari-nari di kepalaku.

"aku ingin memintamu tetap disini, bersamaku" 
bukankah kita punya mimpi yang sama, sayang?"

ah tapi kenapa tak sedikitpun kata keluar dari mulutku

ini senja terakhir kita
dan aku tahu
aku tahu dari sorot matamu 
tak lagi sama seperti dulu
aku tahu dari senyummu 
tak lagi manis semanis dulu
aku tahu, sayang...

senja terakhir kita 
aku hanya bisa mendoakanmu
terima kasih sayang
atas kisah yang pernah kita rangkai 

senja terakhir kita
dan aku tak bisa menahanmu 






Senin, 17 Maret 2014

Mati

Kini aku berada pada titik nadirku
Dan tak seorang pun tahu
Kini aku tahu siapa mereka
Di dunia ini memang tak ada yang abadi 
Percintaan yang engkau agung-agungkan
Persahabatan yang engkau banggaka
Pada akhirnya akan terbang bersama angin
Semua itu fana
Semua itu sementara
Kini tinggalah aku dengan kesendirianku
Berjibaku
Tanpa ku tahu ujungnya
Semua lampu telah temaram
Mati mati kemudian mati

Sabtu, 01 Maret 2014

Ayah

Ayah, tahukah kamu 
saat ini aku ingin kembali menjadi gadis kecilmu
mengganggu tidur soremu
menginjak tubuhmu yang letih dengan kaki-kaki kecilku seperti saat itu
ataupun hanya sekedar berjalan-jalan memutari kota itu 
hanya untuk sekedar menemanimu menghabiskan senja
layaknya dulu

Ayah, aku ingat pada saat pertama kali kau melepasku
di rantau sana
kau katakan padaku
pulanglah ke rumah dan tetap bersamamu
aku mengerti ayah
engkau tak kuasa melepasku 
pada hari itu
begitu pun aku

Ayah kuingat pintamu 
saat aku telah selesai dari studi ku
kau minta aku untuk tetap di sampingmu
di sebuah tempat yang selalu mengalirkan cintanya untukku
di sebuah tempat yang kita sebut dengan rumah

tapi, maaf ayah aku terlalu liar dengan semua mimpiku
hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengejar mimpiku 
dan kembali aku pun jauh darimu
mencoba mencapai semua angan dan citaku
meretas segenap asa dan mimpiku
dan sampai saat ini aku pun masih berproses dengan semua itu
dan sampai saat ini masih ku tinggalkan rumah
jauh dari mu ayah
untuk mengejar semua itu

Ayah, tahukah engkau untuk tumbuh menjadi sesosok wanita yang tangguh
dengan jarak beratus kilometer
merupakan hal yang sangat sulit bagiku
meskipun aku tahu tak pernah luput engkau selalu menjagaku 
melalui doa yang selalu engkau lafadzkan dalam tiap shalatmu

Dan ayah malam ini aku sangat merindukanmu
ingin aku tumpahkan semua beban yang terasa menyesakkan dada ini
dan menangis dalam dekapanmu
hingga akhirnya
pada sebuah aksara aku mencoba meretas rinduku ini padamu 
dan pada semesta aku memasrahkan rindu ini untukmu

Ayah, percayalah aku akan segera pulang
kembali menemuimu
menebus semua waktu yang telah hilang
dengan membawa segenap kebanggaan untukmu










Minggu, 16 Februari 2014

Untukmu Kawan


sekelumit kisah tentang kita kawan
saat hidup terlihat lebih mudah jika kita menilik ke belakang
bermain dan belajar
serta tak lupa kita bumbui dengan kisah percintaan

kita berjalan tak perlu risau akan masa depan
kita berbagi riang dan tawa
meski pernah ada perselisihan
ah namanya juga kehidupan kawan 
karena ini tentang persahabatan

sekarang masing-masing kita telah berjalan
mencoba menggapai apa yang tengah kita impikan
mencoba bertransformasi menjadi seseorang

aku sadar semua telah berubah kawan
aku, kamu, kita dan mereka 
namun tak perlu ada yang kita risaukan tentang perubahan
karena perubahan akan terus selalu berjalan

bicara tentang impian
mungkin kadang tak sejalan dengan kenyataan
sudahlah kawan
jalan di depan masih panjang

jika engkau lelah berhentilah sejenak kawan
cobalah engkau diam dan renungkan
ingatlah kembali
tentang kita kawan
mungkin akan ada sedikit senyuman

meski jarak memisahkan
meski raga tak lagi berdekatan
cukuplah bagi kita saling mendoakan
karna sekali lagi ini tentang kita kawan
bagian dari perjalanan hidup  
yang tak akan pernah mungkin kita lupakan

teriring doa padamu kawan
semoga nasib mempertemukan
dengan masing-masing kebanggaan
mungkin tidak sekarang
mungkin di akhir perjalanan

ah sudahlah kawan
biarkan saja semesta mengaturnya 
tak ada yang perlu engkau risaukan
karena di ujung sana semesta punya rencana indah tentang kita



Minggu, 05 Januari 2014

Bung Karno, Menginspirasi-Terinspirasi

Okey gue lagi keranjingan nulis blog, tapi entah kenapa gue ga keranjingan buat nerusin tesis gue yang udah gue tinggal cukup lama dan gue ga tau gimana nasibnya.
Baiklah lupakan soal tesis. Jadi gini, kemaren ceritanya gue baru nonton film Soekarno sendirian. iaaa sendirian. Lo ga salah baca kok. Sangking penasarannya sama film ini gue bela-belain buat nonton sendirian. Dulu waktu jaman SMP gue pernah baca buku biografi Soekarno. Gila berasa keren banget kan. Di usia belia, bacaan gue udah seberat itu. Mmmm... Tapi sejujurmya sih gue ga inget apa isi buku itu yang gue inget cuma warna covernya aja, warna merah. Hahaha...
Balik lagi ke soal film Soekarno, sumpah film nya keren abis. Apalagi sutradaranya sekaliber Hanung bramantyo. Gue sampe meneteskan air mata nonton ini (sumpah gue lebay banget!!). Tapi seriusan nonton film ini rasa nasionalisme gue semakin tergugah ditambah backsound Indonesia Pusaka dan Syukur bikin tambah mbrebes mili.
Dalam film ini digambarkan Soekarno bukanlah sosok yang sempurna tanpa cela. Kita jadi tau sisi lainnya Soekarno, seperti digambarkan adegan saat Soekarno yang ternyata mencintai gadis Belanda namun ditentang oleh orang tua sang gadis karena Soekarno hanyalah seorang pribumi. Selain itu, dalam film ini kita juga akan semakin mengenal lebih dekat sosok ibu Inggid sebagai isteri kedua Bung Karno yang sangat berjasa mengantarkan Bung Karno untuk mewujudkan cita -cita besarnya. 
Btw, gue pernah loh ke Rumah Bung Karno saat Bung Karno pernah diasingkan ke Bengkulu. Nih, gue kasih buat kalian semua. Hahaha

     


Jujur aja, nonton film ini jadi bikin gue mikir. Ah, ternyata gue bisa mikir juga. Hahaha...
Ga kebayang kalau gue hidup di jaman sebelum kemerdekaan. Dijajah dalam waktu yang sangat lama sampai beberapa generasi. Iaa, harusnya gue tuh banyak-banyak bersyukur yaa. Bisa hidup di jaman sekarang, bisa makan, tidur, dan belajar dengan tenang tanpa takut adanya bunyi tembakan ataupun peperangan. Tapi, yang bikin gue miris kalau dulu kita perang, angkat senjata melawan penjajah. Sekarang, kita perang dengan saudara sendiri. Ga abis pikir gue.Mungkin para pejuang kemerdekaan dahulu, dari atas sana pasti merasa sedih ngeliat negeri yang mereka perjuangkan kemerdekaannya di kotori sama darah anak cucunya sendiri.


Ahh, Bung Karno terlepas dari segala kontroversimu tapi gue tetap mengaggumimu. Perjuanganmu, caramu memikat hati rakyat, jiwa seni mu, sikap tegasmu, kemampuan berbicaramu, dan semua yang ada padamu merupakan paket komplet bagaimana seorang pemimpin itu berbuat. Untuk seluruh pejuang kemerdekaan Indonesia, semoga kalian ditempatkan di tempat yang terbaik di sisiNya dan semoga kami sebagai generasi muda tidak menyia-nyiakan kemerdekaan yang sudah diraohndengan susah payah ini. Salam Super!! #MarioTeguhGoldenWay #SalahFokus


Rabu, 01 Januari 2014

Kisah Sederhana

Aku mencintaimu sesederhana itu
Layaknya embun yang tiap paginya menetes
Membasahi dedaunan

Aku mencintaimu sesederhana itu
Layaknya matahari yang terbenam di ufuk senja

Aku mencintaimu sesederhana itu
Layaknya udara yang kuhirup dan kuhembuskan
Di tiap hela nafasku

Aku mencintaimu
Tanpa perlu adanya jeda
Layaknya sebuah koma

Aku mencintaimu sesederhana itu sayang

Mereka bilang
Kisah kita hanyalah sebuah kisah kacangan

Mereka bilang
Kisah kita akan tergerus zaman

Mereka bilang
Mimpi kita hanya angan-angan

Jangan pernah menyerah, sayang
Teruslah berjalan
Karena ini kisah kita

Sebuah kisah cinta sederhana
Yang terbungkus dengan rapi
Dalam jalinan asa



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...