Andai Aku Menjadi Ketua KPK

Korupsi tampaknya sudah menjadi budaya di negeri kita ini. Perilaku korupsi tidak lagi pandang bulu dari level atas hingga level paling bawah di negeri ini mudah untuk kita jumpai. Korupsi itu hina, merebut hak-hak orang banyak diluaran sana. Korupsi telah masuk ke dalam tiap-tiap sendi kehidupan kita ini tanpa kita sadari. Pelan tapi pasti pasti. Yang haram jadi halal, yang salah bisa menjadi benar. Kiri kanan disikut demi kepentingan pribadi dan demi upaya memperkaya diri. Tak perduli mereka itu kawan atau lawan. Ahhh, korupsi tampaknya sudah mematikan hati tak ada lagi tempat bagi nurani. KPK sebagai lembaga tumpuan kami tak jarang dikriminalisasi. Tapi. Jangan pikir kami takut, usaha kami tak berakhir sampai sini. Butuh usaha di atas rata-rata untuk melawan tikus-tikus pengerat seperti kalian. Takkan gentar kami menghadapi.

Maka, jika saya diamanahkan menjadi pimpinan KPK saya akan memfokuskan pada dua hal yaitu upaya pencegahan korupsi dan pembuatan efek jera pada koruptor.

Adapun upaya pencegahan kasus korupsi yang akan saya jalankan jika menjadi Pimpinan KPK  

1. Sosialisasi mengenai korupsi itu sendiri kepada kaum-kaum intelektual khususnya mahasiswa sebagai calon generasi penerus bangsa dengan mengadakan kuliah umum maupun seminar-seminar di kampus-kampus secara berkala

2.  Mengadakan sidak ke departemen-departemen pemerintah yang waktunya hanya diketahui oleh pimpinan KPK dan jajarannya.

3. Pemberian award/penghargaan khusus terhadap whistle blower

4. Pemanfaatan sosial media mengenai upaya-upaya pemberantasan korupsi

5. Pemberian reward terhadap departemen yang memiliki tingkat korupsi terendah dan punishment terhadap departemen yang memiliki tingkat korupsi paling tinggi

6.Membuat hotline untuk dapat menampung aspirasi maupun pengaduan dari masyarakat tentang kasus korupsi yang terjadi.

Sedangkan upaya pembuatan efek jera terhadap koruptor yaitu sebagai berikut :

1. Koruptor yang telah terbukti bersalah dihadapan pengadilan wajib meminta maaf kepada seluruh Masyarakat Indonesia baik melalui media-media cetak maupun elektronik atas tindakannya yang telah merugikan negara dan menyengsarakan rakyat.

2 Koruptor wajib mengganti seluruh kerugian negara yang ditimbulkan oleh perilakunya. Jika, ia tidak sanggup menggantinya maka keluarga wajib untuk membantu dan melunasi kerugian negara yang telah ditimbulkan oleh dirinya.

3. Penerbitan buku yang berisi kasus korupsi yang berhasil diungkap oleh KPK, nama berikut foto dan besarnya kerugian negara yang ditimbulkan oleh koruptor serta memuatnya dalam website KPK.

4. Adanya acara khusus yang tayang di stasiun televisi Indonesia tiap minggunya yang menceritakan pelaku-pelaku korupsi di Indonesia.

Semoga langkah-langkah diatas dapat meminimalkan perilaku korupsi di Indonesia dan membuat efek jera pada para koruptor untuk tidak mengulangi perbuatannya serta dapat dijadikan sebagai bahan pelajaran bagi Masyarakat Indonesia pada umumnya dan hal yang paling penting tentu saja lahirnya  sebuah kesadaran pada diri masing-masing bahwa korupsi sejatinya hanya merusak aspek-aspek dimensional kehidupan berbangsa, bernegara, dan agama dan lahirnya sebuah kesadaran moral untuk takut berbuat korupsi  serta memerangi korupsi itu sendiri

Jangan biarkan korupsi terus menerus menggerogoti negeri kita tercinta ini. Mari kita bangkit dan bersatu memerangi korupsi. Karena harapan itu selalu ada bagi mereka yang percaya.